|
H. Muhammad Suud Wakhid |
Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syekh Abdul Qadir
Al-Jailani Maktab Tangerang Selatan (Tangsel) yang dipimpin H. Muhammad Suud
Wakhid rutin menggelar dzikir pembacaan Manaqib sebulan sekali. Sudah menjadi
keyakinan, setiap kegiatan itu para jamaahnya membawa botol berisi air yang
diletakkan di depan Imam. Konon air tersebut dipercaya membawa berbagai macam
berkah. Benarkah?
TAHUN 2009, betapa bahagianya hati Sri
Esti. Waktu itu, di bulan September 2009, wanita yang bekerja di sebuah bank
swasta di Jakarta ini mengandung putra pertamanya. Hari demi hari, Esti merawat
kandungannya dan rajin memeriksakan ke dokter kandungan.
Namun, sebuah kabar mengejutkan
muncul. Tepatnya di bulan Desember 2009, saat kandungannya berusia 4 bulan,
dokter menemukan adanya miomi (tumor)
pada rahim Esti. Hal ini pun dikabarkan pada H. Muhammad Suud Wakhid, Imam
Jam’iyyah Dzikrul Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang tak lain adalah
suaminya.
|
Sri Esti dan putra pertamanya. |
“Saya benar-benar cemas. Sebab, dalam
foto USG, miomi itu sangat nampak.
Waktu itu yang membuat saya khawatir karena harus operasi secepatnya agar miomi tidak menyebar. Namun
konsekuensinya, kalau dioperasi kemungkinan besar saya harus mengikhlaskan bayi
yang saya kandung,” jelasnya.
Sang suami, Suud Wakhid saat itu
mencoba menenangkan kegundahan istrinya. Lalu dia menyarankan agar istrinya
secara rutin minum air Manaqib setiap hari sebelum berangkat kerja.
“Alhamdulillah, setelah rutin mengonsumsi air Manaqib selama sebulan, miomi saya hilang sama sekali,” tuturnya
ujarnya seraya menuturkan bahwa tepa di bulan Januari 2010 penyakitnya itu
hilang sama sekali.
Diketahuinya miomi yang diderita telah sirna saat kembali diperiksakan ke RS Ibu
dan Anak Buah Hati Ciputat. “Dokter sendiri sampai kaget, kok tiba-tiba
benjolan yang ada di rahim saya menghilang. Alhamdulillah, Allah telah
menyelamatkan kami lewat perantara air manaqib,” urainya seraya menggendong
Athoillah, putra pertamanya itu.
Khasiat
Air Manaqib
Ustadz Suud Wakhid menjelaskan,
Dzikrul Manaqib bertujuan mengantar seseorang utuk lebih mendekatkan diri
kehadirat Ilahi Rabbi. “Melalui Dzikrul Manaqib dimaksudkan untuk mengenal
Wali-Wali Allah yang telah mendapat ke-Ridhoan serta derajat yang mulai di sisi
Allah,” jelasnya saat ditemui di kantor Maktab Tangsel, Jl. Arjuna Parakan Gg.
Rambutan No. 68 RT 02/08 Pondok Benda Pamulang belum lama ini.
|
Hasil USG Sri Esti saat dideteksi terkena tumor. |
Harapannya, tutur Suud, para jamaah
Dzikrul Manaqib mendapat karomah atau derajat kemuliaan dari Syekh Abdul Qodir
Al Jaelani atas kehendak dan izin Allah SWT. Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
dikenal sebagai tokoh Waliyullah yang tidak sekedar kharismatik, tap juga punya
tingkat karumah (kemuliaan) yang tinggi. Beliau dijuluki sebagai Sulthonul
Aulia (Rajanya para Wali).
Seperti dituturkan Muhammad Suud,
Dzikrul Manaqib pertama kali didirikan di Cirebon Jawa Barat bulan Juni 1996.
Dua tahun kemudian berdiri kembali di Jakarta. H. Muhammad Suud Wakhid adalah
pendiri Dzikrul Manaqib ini. namun karena kesibukan aktivitasnya di Jakarta dan
sejumlah daerah lain di Indonesia, sejak tahun 2006, kegiatan Jam’iyyah Maktab
Cirebon diwakilkan kepada Alhabib Muhamad bin Segaff Alhabsyi.
Dalam Dzikir, para jamaah membaca
kalimat Asamahul Usna, Shalawat, Istighfar, dan Kalimat Thoyibah. Saat
berdzikir itulah, jamaah biasanya meletakkan air di tengah-tengah lingkaran
jamaah. Air itu diyakini membawa keberkahan untuk berbagai macam kebutuhan.
|
Tumor Sri Esti hilang setelah mengonsumsi air manaqib. |
Cerita Suud, pernah suatu ketika ada
jamaahnya sedang melakukan perjalanan mengendarai mobil ke Kutoarjo Jawa
Tengah. Dalam perjalanan, radioator mobilnya selalu panas sehingga sering
berhenti untuk mengontrolnya. Namun begitu disiram air manaqib dalam radiator,
panasnya hilang seketika dan mobil pun berjalan lancar.
Ny. Dasima, Istri seorang jamaah—Wahyu
juga punya pengalaman. Saat itu, sang istri hendak operasi cesar karena bayi
yang dikandung cukup besar. Namun pada detik-detik menjelang operasi, Wahyu
meminumkan air manaqib ke istrinya. Begitu hendak dioperasi, dokter memutuskan
untuk membatalkannya dan melakukan persalinan normal.
Cerita lain, suatu ketika ada
seseorang yang kakinya lumpuh dan dibawa ke Pendopo dimana para jamaah Manaqib
sering berkumpul. Oleh Ustadz Suud, kaki orang itu dibaluri air manaqib. Dalam
hitungan menit, pria bernama Siman ini sudah bisa berjalan. Hingga kini,
pendopo Manaqib juga tak pernah sepi dari warga sekitar yang sering minta air
manaqib untuk berbagai keperluan.
Narkoba hingga Pilkada
|
Jamaah manaqib. |
“Dalam Manaqib, ada sebuah doa yang
kami baca bersama-sama yakni Karoyqi SayidinaMuhammad SAW yang artinya seperti
air ludahnya Nabi Muhammad SAW. Itulah Asrorur Amaliah (kerahasiaan muamalah)
yang dampaknya bisa untuk berbagai keperluan mulai dari kesehatan, hingga
urusan-urusan lain seperti pilkada.
Soal pilkada ini, Ustadz Suud dan
jamaahnya juga membantu beberapa pasangan tertentu di sejumlah daerah.
“Alhamdulillah, atas ridho Allah SWT, kandidat yang kita bantu memenangkan
perhelatan pilkada,” urainya. Dalam pilkada, ujarnya, pihaknya berupaya
memproteksi kandidat tersebut dari serangan batin kandidat lain.
Kini, para jamaah manaqib juga sedang
berupaya melakukan pendampingan korban ketergantungan narkoba. Kini narkoba telah menjadi musuh utama generasi muda. “Kami ingin ikut
ambil bagian memerangi narkoba dengan mengobati remaja yang menjadi korban narkoba,” urainya.
Menurutnya, Dzikrul Manaqib
dimaksudkan untuk memberi solusi dengan cara meminta kepada Allah agar berbagai
keinginan yang dicita-citakan bisa terkabul. Pesan-pesan seperti inilah yang
secara rutin juga disampaikan H. Muhammad Suud Wakhid kepada para jamaahnya
melalui pesan singkat SMS sebagai inspirasi dan motivasi untuk tetap bersemangat
dalam menjalani kehidupan. (putra)