KELAHIRAN SMARTTS pada 15 Juni 2010 didasari ingin
menjadi wadah pemersatu bagi para pengemudi, khususnys sopir angkutan kota
(angkot) di Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini diungkapkan oleh Maizar Dela
Rosa, Ketua Umum SMARTTS.
“Dalam wadah ini,
kami ingin menjadi wadah untuk meningkatkan rasa solidaritas antarpengemudi,”
tutur pria murah senyum ini. menurutnya, selama ini, profesi sopir angkot
sangat menunjang aktivitas perekonomian di Tangsel. Disadari atau tidak,
pengemudi telah banyak memberi kontribusi bagi pembangunan. “Karena itu, wadah
SMARTTS ini dapat menjadi sarana untuk lebih memaksimalkan peran pengemudi,”
tutur Maizar.
Selain itu, SMARTTS juga
melakukan pembinaan terhadap anggota untuk selalu mematuhi peraturan lalu
lintas. “Kami selalu mengingatkan para sopir agar selalu menjaga keselamatan
penumpang. Selain itu berlaku ramah dan sopan kepada penumpang,” ujarnya. Di
sisi lain, pihaknya juga berupaya untuk mencegah para sopir untuk tidak
terjerumus dalam narkoba dan minuman keras.
Sementara, Wakil
Ketua II SMARTTS, Alex Sulkarnaini menambahkan, intinya organisasi ini berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. “Bahkan, kami berupaya untuk berjuang
agar anggota bisa memiliki tabungan di hari tua mereka untuk mensejahterakan
keluarganya,” terangnya.
Apa langkah yang
dilakukan SMARTTS untuk kesejahteraan anggota? Rupanya pembinaan SMARTTS sampai
pada hal merubah pola pikir para sopir. Maizar maupun Alex mengatakan, para
sopir ini dipacu untuk menjadi pengusaha, khususnya pengusaha angkot. “Kami
berusaha mendorong para sopir memiliki jiwa pengusaha. Bahkan, kami mendorong
mereka tidak saja menjadi sopir angkot, tapi menjadi pengusaha angkot,” tutur Maizar.
Kini, setelah 3 tahun
berdiri, sedikitnya sudah ada 300 sopir yang mulai memiliki angkot sendiri.
Padahal tadinya para sopir ini hanya bekerja menjadi sopir angkot orang lain.
“Alhamdulillah, akhirnya niat kami membina para sopir menjadi pengusaha angkot
kesampaian,” ujar Maizar yang sebelumnya juga sopir biasa.
Bagaimana SMARTTS
melakukannya? Ternyata organisasi ini juga punya wadah untuk peremajaan angkot.
Mereka membeli angkot-angkot bekas, kemudian angkot itu diperbaiki dan dijual
kembali kepada anggota dengan harga murah. Bahkan, para anggota bisa
mengkreditnya dengan kredit yang cukup murah.
“Angkot yang kami jual kreditnya
murah, sekitar lima ratus ribuan per bulan. Sama seperti kita kredit motor.
Dengan kredit ini, para sopir dapat menjangkaunya sehingga banyak yang kini
punya angkot sendiri,” tuturnya.
Di bidang sosial, SMARTTS juga berkirah, khususnya untuk keluarga para sopir angkot. Beberapa waktu sebelumnya, mereka memberikan santuan kepada anak yatim-piatu. Kemudian, dalam waktu dekat, rencananya SMARTTS akan mengadakan sunatan massal untuk anak-anak pengemudi angkot. (putra)
Di bidang sosial, SMARTTS juga berkirah, khususnya untuk keluarga para sopir angkot. Beberapa waktu sebelumnya, mereka memberikan santuan kepada anak yatim-piatu. Kemudian, dalam waktu dekat, rencananya SMARTTS akan mengadakan sunatan massal untuk anak-anak pengemudi angkot. (putra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar