KEBUTUHAN makan dan minum tidak akan
pernah berhenti. Sebab, makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia
selama hidupnya. Karena itu, bisnis makanan menjadi bisnis yang sangat
menjajikan. Syaratnya, pengelola harus mampu mengelola manajemen dengan tepat.
Kini, keberadaan warung tenda memang
kian menjamur. Di Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri, nyaris di setiap ruas
jalan terdapat warung tenda. Tengok saja seputar Jalan Aria Putra Ciputat.
Setiap malam, warung tenda berjajar menunggu pembeli. Ruas jalan lain seperti
Jalan Merpati Raya juga demikian. Bahkan, salah satu kawasan Tangsel yakni
Serpong telah dikenal oleh masyarakat sebagai ‘surga’-nya kuliner. Ini
disebabkan kian tumbuhnya bisnis ini.
Menurut Wati, seorang warga, dengan
berbagai kesibukannya, kini banyak orang tidak lagi sempat memasak atau
menyediakan makanan di rumah. Dia sendiri merasakan, keberadaan warung tenda sangat
membantu keluarga yang sibuk. “Pulang kerja, cukup beli makanan. Lebih praktis dan
menghemat tenaga,” tutur karyawati sebuah bank swasta ini.
Memang keberadaan warung tenda tak
hanya diminati kalangan bawah saja. Kalangan atas pun banyak yang memenuhi
selera perutnya di warung-warung tenda. Makanya tak heran jika semakin banyak
bermunculan warung tenda.
Rujito, seorang pengusaha warung tenda
mengatakan, yang paling utama diperhatikan jika membuka warung tenda adalah
soal kebersihan, kenyamanan dan ketrampilan memasak. “Suasana yang nyaman dan
bersih akan menjadi daya tarik pengunjung untuk menjadi pelanggan,” kata pria
yang berdagang pecel lele ini.
Menurutnya, usaha
warung tenda memang sangat tergantung pada aneka makanan yang disajikan. “Kalau
ada menu makanan yang enak dan punya rasa khas dan unik, pasti akan selalu
dikunjungi,” tuturnya.
Asri, pengusaha warung tenda lainnya mengingatkan,
sebelum seseorang minat untuk bisnis warung tenda, ada baiknya mereka melakukan
survei kecil-kecilan soal lokasi. “Apakah lokasi yang hendak dibuka warung
tenda ini cukup ramai, sering dilalui oleh banyak orang,” tuturnya.
Di sisi lain, manajemen yang dilakukan harus ekstra
ketat. Sebab, kata wanita yang berdagang sate di Jalan Aria Putra ini, kasus
banyaknya warung tenda yang tutup karena lemahnya pengelolaan manajemen
sehingga keluar-masuknya uang tidak terkontrol dengan baik. Berminat buka usaha
warung tenda, lihat dulu analisis usahanya di halaman ini. (putra)
ANALISA USAHA
1. Asumsi
- Tempat usaha sudah tersedia
- Tenagakerja yang diperbantukan satu orang
- Tempat usaha sudah tersedia
- Tenagakerja yang diperbantukan satu orang
2. Biaya-biaya Usaha
Biaya Investasi atau modal awal
|
|
|
Rp 1.000.000,
|
|
Rp. 750.000,
|
|
Rp. 1.000.000,
|
|
Rp. 1.000.000,
|
|
Rp. 750.000,
|
|
Rp. 500.000,
|
Jumlah biaya Investasi
|
Rp 5.000.000,-
|
Modal kerja per bulanRp
|
|
|
Rp. 3.750.000,
|
|
Rp. 750.000,-
|
|
Rp. 300.000,-
|
Jumlah
|
Rp 4.800.000,-
|
Perkiraan Pendapatan
|
|
|
|
Laba / Rugi
|
|
|
Rp 11.250.000,-
|
|
Rp 4.800.000,-
|
Laba usaha per bulan
|
Rp 6.450.000,-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar