Jumat, 03 Agustus 2012

Prospek Bisnis Warung Tenda Kian Cerah

KEBUTUHAN makan dan minum tidak akan pernah berhenti. Sebab, makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia selama hidupnya. Karena itu, bisnis makanan menjadi bisnis yang sangat menjajikan. Syaratnya, pengelola harus mampu mengelola manajemen dengan tepat.

Kini, keberadaan warung tenda memang kian menjamur. Di Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri, nyaris di setiap ruas jalan terdapat warung tenda. Tengok saja seputar Jalan Aria Putra Ciputat. Setiap malam, warung tenda berjajar menunggu pembeli. Ruas jalan lain seperti Jalan Merpati Raya juga demikian. Bahkan, salah satu kawasan Tangsel yakni Serpong telah dikenal oleh masyarakat sebagai ‘surga’-nya kuliner. Ini disebabkan kian tumbuhnya bisnis ini.

Menurut Wati, seorang warga, dengan berbagai kesibukannya, kini banyak orang tidak lagi sempat memasak atau menyediakan makanan di rumah. Dia sendiri merasakan, keberadaan warung tenda sangat membantu keluarga yang sibuk. “Pulang kerja, cukup beli makanan. Lebih praktis dan menghemat tenaga,” tutur karyawati sebuah bank swasta ini.

Memang keberadaan warung tenda tak hanya diminati kalangan bawah saja. Kalangan atas pun banyak yang memenuhi selera perutnya di warung-warung tenda. Makanya tak heran jika semakin banyak bermunculan warung tenda.

Rujito, seorang pengusaha warung tenda mengatakan, yang paling utama diperhatikan jika membuka warung tenda adalah soal kebersihan, kenyamanan dan ketrampilan memasak. “Suasana yang nyaman dan bersih akan menjadi daya tarik pengunjung untuk menjadi pelanggan,” kata pria yang berdagang pecel lele ini.

Menurutnya, usaha warung tenda memang sangat tergantung pada aneka makanan yang disajikan. “Kalau ada menu makanan yang enak dan punya rasa khas dan unik, pasti akan selalu dikunjungi,” tuturnya.

Asri, pengusaha warung tenda lainnya mengingatkan, sebelum seseorang minat untuk bisnis warung tenda, ada baiknya mereka melakukan survei kecil-kecilan soal lokasi. “Apakah lokasi yang hendak dibuka warung tenda ini cukup ramai, sering dilalui oleh banyak orang,” tuturnya.

Di sisi lain, manajemen yang dilakukan harus ekstra ketat. Sebab, kata wanita yang berdagang sate di Jalan Aria Putra ini, kasus banyaknya warung tenda yang tutup karena lemahnya pengelolaan manajemen sehingga keluar-masuknya uang tidak terkontrol dengan baik. Berminat buka usaha warung tenda, lihat dulu analisis usahanya di halaman ini. (putra)


ANALISA USAHA

1. Asumsi
- Tempat usaha sudah tersedia
- Tenagakerja yang diperbantukan satu orang

2. Biaya-biaya Usaha
Biaya Investasi atau modal awal

  • Gerobak           
Rp  1.000.000,
  • Tenda               
Rp.    750.000,
  • Meja dan Kursi
Rp. 1.000.000,
  • Peralatan masak       
Rp. 1.000.000,
  • Peralatan makan      
Rp.    750.000,
  • Lain lain
Rp.    500.000,
Jumlah biaya Investasi
Rp  5.000.000,-
Modal kerja per bulanRp
  • Bahan Makanan 50 porsi x 30 hari x @Rp 5.000,-  
Rp. 3.750.000,
  • Upah tenaga kerja satu orang                                              

Rp.    750.000,-
  • Transportasi
Rp.    300.000,-     
Jumlah                                         
Rp  4.800.000,- 
Perkiraan Pendapatan

  • penjualan perhari sebanyak 50 porsi dengan harga per porsi Rp 7.500,-

Laba / Rugi

  • Penjualan makanan 50porsi x 30hari x Rp7.500,-         
Rp 11.250.000,-
  • Pengeluaran selama satu bulan  
Rp   4.800.000,-
Laba  usaha per bulan   
Rp   6.450.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar